USD/INR Melanjutkan Penurunan Menjelang Data IMP India
- Rupee India menguat di tengah melemahnya Dolar AS di awal sesi Asia hari Senin.
- Obligasi India dimasukkan ke dalam JPMorgan Emerging Market Debt Index, mendorong arus masuk asing ke India dan Rupee India.
- Laporan IMP Manufaktur HSBC India dan laporan Manufaktur ISM AS akan menjadi sorotan pada hari Senin.
Rupee India (INR) menguat di hari Senin karena Dolar AS (USD) yang lebih lemah. Arus masuk asing dengan dimasukkannya obligasi India ke dalam indeks utang pasar negara berkembang JPMorgan diprakirakan akan memicu miliaran Dolar ke dalam ekonomi terbesar kelima di dunia ini, meningkatkan INR. Selain itu, Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS yang lebih rendah untuk bulan Mei, yang memiliki tingkat tahunan terendah dalam lebih dari tiga tahun terakhir, membebani Greenback dan bertindak sebagai penghalang terhadap pasangan mata uang ini.
Sementara itu, kenaikan lebih lanjut pada harga minyak mentah dapat mengakibatkan tekanan jual pada pasangan mata uang ini, karena India merupakan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pada hari Senin, para investor akan berfokus pada IMP Manufaktur HSBC India, yang diprakirakan meningkat dari 57,5 menjadi 58,5. Setiap tanda-tanda pelemahan India dapat mengakibatkan tekanan jual pada Rupee India. Di AS, ISM Manufaktur untuk bulan Juni akan dirilis.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Tetap Kuat di Tengah Fundamental Makroekonomi yang Kuat
- Indikator-indikator pasar mata uang asing telah menunjukkan arus masuk, kemungkinan besar karena dana-dana pasif yang membeli obligasi, tetapi banyak pelaku pasar mengatakan arus masuk lebih rendah daripada yang diharapkan. Para pedagang memprakirakan arus masuk hingga $2 miliar yang tersebar pada hari Kamis dan Jumat.
- Indeks-indeks ekuitas India, Sensex dan Nifty 50, mengakhiri paruh pertama tahun kalender saat ini dengan catatan positif. Nifty 50 naik 10,5%, sementara Sensex naik 9,4% dalam enam bulan pertama tahun 2024, mencapai rekor tertinggi masing-masing di 24.174 dan 79.671,58.
- Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS meningkat 2,6% YoY di bulan Mei, dibandingkan dengan 2,7% di bulan April. Angka ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Inflasi PCE inti naik 2,6% YoY di bulan Mei dari 2,8% di bulan April, sejalan dengan estimasi.
- Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Jumat bahwa kebijakan moneter sedang berjalan, namun masih terlalu dini untuk mengatakan kapan waktu yang tepat untuk memangkas suku bunga. Daly lebih lanjut menyatakan, "Jika inflasi tetap bertahan atau turun secara perlahan, suku bunga akan perlu dinaikkan lebih lama lagi."
- Indeks Manajer Pembelian (IMP) ISM AS diprakirakan meningkat menjadi 49,0 di bulan Juni dari 48,7 di bulan Mei.
Analisis Teknis: USD/INR Mungkin akan Menghadapi Aksi Jual atau Konsolidasi dalam Waktu Dekat
Rupee India diperdagangkan dengan kenaikan ringan pada hari ini. Prospek bullish dari pasangan USD/INR tetap utuh pada jangka waktu harian karena pasangan mata uang ini bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 100 hari. Namun, USD/INR dapat melanjutkan perjalanan turunnya jika pasangan mata uang ini melintasi di bawah EMA 100 hari. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di bawah garis tengah 50, mengindikasikan bahwa penurunan lebih lanjut atau konsolidasi tidak dapat dikesampingkan.
Kenaikan lebih lanjut di atas 83,65, level tertinggi 26 Juni, akan melihat reli ke level tertinggi sepanjang masa di 83,75. Setiap pembelian lanjutan di atas level ini akan membuka jalan menuju level psikologis 84,00.
Di sisi lain, level support kunci untuk pasangan mata uang ini terlihat di area 83,30-83,35, EMA 100 hari. Level penurunan tambahan akan mengekspos angka bulat 83,00.
Harga Dolar AS Hari Ini
Tabel di bawah ini menunjukkan persentase perubahan Dolar AS (USD) terhadap mata uang utama yang terdaftar hari ini. Dolar AS paling lemah terhadap Euro.
USD | EUR | GBP | CAD | AUD | JPY | NZD | CHF | |
USD | -0.15% | -0.10% | -0.01% | 0.04% | -0.01% | -0.04% | -0.13% | |
EUR | 0.14% | 0.05% | 0.13% | 0.20% | 0.16% | 0.12% | 0.02% | |
GBP | 0.09% | -0.07% | 0.08% | 0.14% | 0.10% | 0.06% | -0.04% | |
CAD | 0.01% | -0.16% | -0.09% | 0.06% | 0.03% | -0.01% | -0.12% | |
AUD | -0.04% | -0.20% | -0.14% | -0.06% | -0.04% | -0.08% | -0.18% | |
JPY | 0.00% | -0.16% | -0.10% | 0.01% | 0.06% | -0.02% | -0.15% | |
NZD | 0.04% | -0.12% | -0.06% | 0.01% | 0.08% | 0.04% | -0.09% | |
CHF | 0.13% | -0.02% | 0.04% | 0.12% | 0.18% | 0.14% | 0.10% |
Heat Map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar dipilih dari kolom kiri, sedangkan mata uang pembanding dipilih dari baris atas. Contohnya, jika Anda memilih Euro dari kolom kiri dan bergerak di sepanjang garis horizontal ke Yen Jepang, maka persentase perubahan yang ditampilkan di dalam kotak akan menunjukkan EUR (dasar)/JPY (pembanding).