Back

USD/CAD Melanjutkan Kenaikan di Atas 1,3800 dengan Seluruh Fokus Tertuju pada Risalah Rapat FOMC

  • Dolar AS tetap kuat, mendapatkan dukungan dari data Keyakinan Konsumen AS yang positif dan meredanya ketakutan perang dagang.
  • CAD tetap defensif di tengah harga Minyak yang lebih rendah dan harapan penurunan suku bunga lebih lanjut dari BoC.
  • Hari ini, sentimen risalah rapat FOMC kemungkinan akan mengonfirmasi arah Dolar AS dalam jangka pendek.

Dolar AS menunjukkan kemajuan moderat pada hari Rabu, melanjutkan kenaikan setelah pulih pada hari Selasa. Data Keyakinan Konsumen AS yang optimis dan meredanya ketakutan terhadap perang dagang mendukung Greenback, dengan rilis risalah The Fed menjadi titik fokus.

Indeks Keyakinan Konsumen dari Conference Board mengalahkan ekspektasi pada hari Rabu dengan pulih 12,3 poin ke 98,0, setelah mengalami penurunan secara bertahap selama lima bulan terakhir, di tengah ketidakpastian tarif.

Data AS yang Pptimis Mengalihkan Perhatian dari Ketakutan Utang

Survei yang sama mengungkapkan ekspektasi yang membaik pada pendapatan, kondisi bisnis, dan ketenagakerjaan, sementara persentase konsumen yang khawatir terhadap resesi ekonomi dalam 12 bulan ke depan menurun, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Data ini mengimbangi penurunan signifikan dalam pesanan Barang Tahan Lama AS bulan April, yang turun 6,3%, di tengah permintaan yang lebih rendah pada pesawat. Demikian pula, sentimen risiko mendorong ketakutan utang pemerintah ke posisi yang tidak menonjol, setidaknya untuk saat ini.

Dolar Kanada, di sisi lain, tetap defensif, dengan harga Minyak yang sedikit menurun, terbebani oleh ekspektasi bahwa negara-negara OPEC+ akan meningkatkan pasokan mulai Juli. Selain itu, data minggu lalu memperkuat argumen untuk pelonggaran lebih lanjut dari BoC pada bulan Juni, menambah tekanan jual pada Dolar Kanada. 

Hari ini, fokus tertuju pada risalah rapat The Fed terbaru, yang diprakirakan dapat memberikan lebih banyak wawasan tentang keputusan kebijakan moneter bank yang akan datang. Sentimen risalah tersebut kemungkinan akan menentukan reaksi Dolar AS hingga rilis inflasi PCE pada hari Jumat.

Pertanyaan Umum Seputar The Fed

Kebijakan moneter di AS dibentuk oleh Federal Reserve (The Fed). The Fed memiliki dua mandat: mencapai stabilitas harga dan mendorong lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menyesuaikan suku bunga. Ketika harga naik terlalu cepat dan inflasi berada di atas target The Fed sebesar 2%, Bank sentral ini menaikkan suku bunga, meningkatkan biaya pinjaman di seluruh perekonomian. Hal ini menghasilkan Dolar AS (USD) yang lebih kuat karena menjadikan AS tempat yang lebih menarik bagi para investor internasional untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun di bawah 2% atau Tingkat Pengangguran terlalu tinggi, The Fed dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman, yang membebani Greenback.

Federal Reserve (The Fed) mengadakan delapan pertemuan kebijakan setahun, di mana Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) menilai kondisi ekonomi dan membuat keputusan kebijakan moneter. FOMC dihadiri oleh dua belas pejabat The Fed – tujuh anggota Dewan Gubernur, presiden Federal Reserve Bank of New York, dan empat dari sebelas presiden Reserve Bank regional yang tersisa, yang menjabat selama satu tahun secara bergilir.

Dalam situasi ekstrem, Federal Reserve dapat menggunakan kebijakan yang disebut Pelonggaran Kuantitatif (QE). QE adalah proses yang dilakukan The Fed untuk meningkatkan aliran kredit secara substansial dalam sistem keuangan yang macet. Ini adalah langkah kebijakan non-standar yang digunakan selama krisis atau ketika inflasi sangat rendah. Ini adalah senjata pilihan The Fed selama Krisis Keuangan Besar pada tahun 2008. Hal ini melibatkan The Fed yang mencetak lebih banyak Dolar dan menggunakannya untuk membeli obligasi berperingkat tinggi dari lembaga keuangan. QE biasanya melemahkan Dolar AS.

Pengetatan kuantitatif (QT) adalah proses kebalikan dari QE, di mana Federal Reserve berhenti membeli obligasi dari lembaga keuangan dan tidak menginvestasikan kembali pokok dari obligasi yang dimilikinya yang jatuh tempo, untuk membeli obligasi baru. Hal ini biasanya berdampak positif terhadap nilai Dolar AS.

 

Pakta Sektor Pertahanan hingga MoU antara Prancis Eramet dan Danantara Indonesia

Pada hari Rabu, 28 Mei 2025, di Istana Merdeka, Indonesia dan Prancis menandatangani pakta pertahanan pendahuluan atau Letter of Intent (LoI) saat Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengunjungi Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto.
Devamını oku Previous

Penjualan Ritel (Bln/Bln) Irlandia April: 1.1% versus -0.9%

Penjualan Ritel (Bln/Bln) Irlandia April: 1.1% versus -0.9%
Devamını oku Next