Back
19 Jul 2016
Harapan Pelonggaran RBA & RBNZ Meningkat - MUFG
FXStreet - Lee Hardman, analis mata uang di MUFG, mencatat bahwa Dolar Australia dan Selandia Baru telah unggul awal pekan ini didorong oleh meningkatnya harapan bahwa RBA dan RBNZ akan melonggarkan kebijakan moneter pada pertemuan yang dijadwalkan berikutnya pada tanggal 2 dan 10 Agustus.
Kutipan penting
"Harapan pelonggaran diperkuat semalam oleh pengumuman lebih lanjut dari RBNZ yang akan memperketat kebijakan makroprudensial untuk membantu meredam risiko stabilitas keuangan dari "ledakan" pasar perumahan. "Di bawah pembatasan baru yang diusulkan tidak lebih dari 5 persen pinjaman bank kepada investor properti residensial di Selandia Baru akan diizinkan untuk peminjam yang memiliki deposit kurang dari 40 persen. Tidak lebih dari 10 persen dari pinjaman kepada rumah yang ditempati pemilik di Selandia Baru akan diizinkan untuk peminjam yang memiliki deposit kurang dari 20 persen".
Pasar telah menyimpulkan bahwa RBNZ kemungkinan akan merasa lebih nyaman sekarang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut setelah mengambil tindakan untuk memerangi salah satu efek spill-over negatif potensial. Efek positif dari tingkat yang lebih rendah akan mendukung prospek pertumbuhan dan inflasi, dan melemahnya Kiwi akan semakin membebani. Laporan IHK terbaru yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa inflasi tetap berjalan nyaman rendah pada tingkat tahunan 0,4% di Q2. Fokus pasar berikutnya adalah rilis update ekonomi RBNZ yang awalnya tak terjadwal pada hari Kamis.
Pasar juga mengharapkan RBA akan melonggarkan kebijakan moneter segera juga meskipun tidak yakin itu akan terjadi pada awal pada pertemuan berikutnya. Rilis semalam dari ringkasan pertemuan RBA terbaru tidak memberikan sinyal yang kuat bahwa pelonggaran moneter akan segera datang.
Pemicu potensi utama untuk pelonggaran RBA lebih cepat mungkin rilis laporan IHK terbaru untuk Q2 yang dirilis pada tanggal 27 Juli. Ini mungkin akan membawa laporan inflasi lebih lemah dari yang diharapkan ke ujung keseimbangan dalam mendukung penurunan suku bunga. Meningkatnya harapan pelonggaran membebani Aussie dan kiwi dalam jangka dekat tapi penurunan akan dibatasi oleh kondisi pasar eksternal yang menguntungkan bagi carry."
Kutipan penting
"Harapan pelonggaran diperkuat semalam oleh pengumuman lebih lanjut dari RBNZ yang akan memperketat kebijakan makroprudensial untuk membantu meredam risiko stabilitas keuangan dari "ledakan" pasar perumahan. "Di bawah pembatasan baru yang diusulkan tidak lebih dari 5 persen pinjaman bank kepada investor properti residensial di Selandia Baru akan diizinkan untuk peminjam yang memiliki deposit kurang dari 40 persen. Tidak lebih dari 10 persen dari pinjaman kepada rumah yang ditempati pemilik di Selandia Baru akan diizinkan untuk peminjam yang memiliki deposit kurang dari 20 persen".
Pasar telah menyimpulkan bahwa RBNZ kemungkinan akan merasa lebih nyaman sekarang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut setelah mengambil tindakan untuk memerangi salah satu efek spill-over negatif potensial. Efek positif dari tingkat yang lebih rendah akan mendukung prospek pertumbuhan dan inflasi, dan melemahnya Kiwi akan semakin membebani. Laporan IHK terbaru yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa inflasi tetap berjalan nyaman rendah pada tingkat tahunan 0,4% di Q2. Fokus pasar berikutnya adalah rilis update ekonomi RBNZ yang awalnya tak terjadwal pada hari Kamis.
Pasar juga mengharapkan RBA akan melonggarkan kebijakan moneter segera juga meskipun tidak yakin itu akan terjadi pada awal pada pertemuan berikutnya. Rilis semalam dari ringkasan pertemuan RBA terbaru tidak memberikan sinyal yang kuat bahwa pelonggaran moneter akan segera datang.
Pemicu potensi utama untuk pelonggaran RBA lebih cepat mungkin rilis laporan IHK terbaru untuk Q2 yang dirilis pada tanggal 27 Juli. Ini mungkin akan membawa laporan inflasi lebih lemah dari yang diharapkan ke ujung keseimbangan dalam mendukung penurunan suku bunga. Meningkatnya harapan pelonggaran membebani Aussie dan kiwi dalam jangka dekat tapi penurunan akan dibatasi oleh kondisi pasar eksternal yang menguntungkan bagi carry."