USD/JPY Turun Ke Terendah Hampir 2-Minggu Di Tengah Eskalasi Ketegangan AS-Tiongkok
- USD/JPY berada di bawah tekanan jual yang besar di tengah memburuknya hubungan AS-Tiongkok.
- Penurunan ini mengkonfirmasi resistance kuat di dekat SMA 50-hari, tepat di depan 108,00.
- Fokus utama hari Jumat adalah pada tanggapan Trump terhadap UU keamanan Tiongkok untuk Hong Kong.
Pasangan USD/JPY menukik ke terendah hampir dua minggu dalam satu jam terakhir, meskipun berhasil menemukan beberapa support di depan angka bulat 107,00.
Setelah berulang kali gagal melewati rintangan SMA 50-hari, di depan angka bulat 108,00, pasangan ini menyaksikan beberapa aksi jual agresif pada hari Jumat dan menembus kisaran perdagangan hampir dua minggu. Kekhawatiran seputar memburuknya hubungan AS-Tiongkok menguntungkan status safe-haven yen Jepang dan ternyata menjadi salah satu faktor utama yang menekan pasangan USD/JPY.
Parlemen Tiongkok pada hari Kamis mengesahkan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong dan menimbulkan kekhawatiran seputar eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan diplomatik antara dua ekonomi terbesar di dunia. Itu, pada gilirannya, membebani sentimen investor, menutupi optimisme atas potensi vaksin COVID-19 baru-baru ini dan harapan pemulihan tajam berbentuk V pada ekonomi global.
Di sisi lain, tekanan bearish di sekitar dolar AS tetap stabil, lebih didorong oleh penurunan baru pada yield obligasi Treasury AS. Itu, pada gilirannya, mengilhami pedagang bearish dan berkontribusi pada nada penawaran jual pasangan USD/JPY sepanjang sesi Asia.
Pasangan ini jatuh ke level terendah sejak 18 Mei, meskipun sisi bawah tetap terbatas, setidaknya untuk saat ini. Investor sekarang tampaknya enggan untuk menempatkan taruhan agresif, lebih suka menunggu konferensi pers Presiden AS Donald Trump mengenai langkah Tiongkok untuk memperketat kontrol atas kota Hong Kong.
Sementara itu, pedagang cenderung mengambil isyarat dari kalender ekonomi AS Jumat – menampilkan rilis Indeks Harga PCE Inti, data Pendapatan/Belanja Pribadi, angka Neraca Perdagangan Barang dan akan diikuti oleh IMP Chicago dan revisi Indeks Sentimen Konsumen Michigan.
Level-level teknis yang harus diperhatikan