USD/CNY: Yuan Yang Lebih Kuat Bagus Untuk Ekonomi Dunia – Danske Bank

CNY adalah salah satu pemenang yang tak terbantahkan di dunia pasca-corona. Sejak Mei, USD/CNY telah jatuh 7%. Penguatan CNY didorong oleh kinerja ekonomi Tiongkok  yang lebih baik dan meningkatnya kemungkinan kemenangan Biden. Ekonom di Danske Bank memperkirakan pasangan USD/CNY di 6,60 dalam pandangan dua belas bulan tetapi ada risiko negatif terhadap prospek mereka.

Kutipan utama

“Kami pikir ada dua faktor yang menjelaskan pergerakan. Kinerja ekonomi Tiongkok lebih baik di tengah kontrol yang lebih baik atas virus corona dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi daripada AS; dan meningkatnya kemungkinan kemenangan Biden, mengurangi risiko perang dagang yang tidak terkendali dan merusak yang akan terjadi di bawah masa jabatan kedua kepresidenan Trump (ya, Biden juga akan bersikap keras terhadap Tiongkok, tetapi dengan cara yang berbeda, lebih multilateral, dan dapat diprediksi, yang memberikan lebih banyak kepastian bagi investor dan ekonomi Tiongkok)."

“Kami melihat potensi lebih banyak penguatan jika memang pemilu AS ternyata memberikan kemenangan Biden yang jelas, menciptakan risiko negatif pada perkiraan dua belas bulan USD/CNY kami di 6,60. Di antara risiko positif untuk pasangan ini adalah kejutan kemenangan Trump dan/atau hasil pemilu yang keruh serta meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok, tetapi juga antara Tiongkok dan Taiwan di mana ketegangan telah meningkat belakangan ini."

“Penguatan CNY pada umumnya bagus untuk ekonomi global. Penguatan CNY membuat lebih murah bagi perusahaan-perusahaan asing saat menjual barang mereka di pasar Tiongkok, meningkatkan pertumbuhan ekspor di negara-negara seperti Jerman dan Asia dan sampai batas tertentu Amerika Latin yang memasok banyak bahan mentah ke Tiongkok. Penguatan CNY memperkuat refleksi global karena kenaikan harga impor di seluruh dunia karena impor yang lebih mahal dari Tiongkok yang masih merupakan pusat produksi yang sangat penting. Ini adalah kabar baik bagi upaya ekonomi seperti zona euro yang sedang kesulitan untuk menaikkan tingkat inflasi. CNY yang lebih kuat juga meredakan kritik di AS bahwa Tiongkok mencoba mendapatkan keuntungan dari mata uang murah, mengurangi risiko pembatasan yang merugikan pada perdagangan dengan Tiongkok."